Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Guntur Romli menegaskan, kritik para guru besar dari berbagai kampus terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersumber dari keprihatinan publik. Guntur menyatakan, para guru besar itu adalah kompas mata hati bangsa.
"Kritik-kritik mereka (para guru besar) bersumber dari keprihatinan publik terhadap kondisi sosial dan politik saat ini," ujar Guntur dalam keterangan yang diterima, Kamis (8/2/2024).
Kader PDI Perjuangan (PDIP) itu pun menilai, cuitan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyenggol nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tendensius. Dalam cuitannya, Andi meminta jangan ada yang membenturkan kampus dengan rakyat.
Guntur menegaskan, tidak mungkin para guru besar yang berintegritas itu digerakkan oleh seorang politisi atau pimpinan partai.
"Komentar Andi Arief tendensius dan tidak masuk akal, bagaimana mungkin guru-guru besar yang terhormat dan berintegritas yang selama ini menjaga etika dan nilai-nilai keluhuran bisa dituduh digerakkan oleh satu orang," tegas Guntur.
Sebelumnya, Andi Arief bercuit dengan meminta jangan ada yang membenturkan kampus dengan rakyat.
"Jangan diadu antara kampus dan rakyat. Jangan dibenturkan antara forum guru besar dengan rakyat yang mood politiknya menginginkan pencoblosan pada 14 Februari nanti. Tidak semudah itu Hasto!" kata Andi Arief dalam cuitan di akun X-nya, baru-baru ini.